PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN
Menurut Hanafi (2005;73) ”Pengembangan
adalah suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur
sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari pengetahuan
konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan yang umum”.
Dari defenisi diatas, istilah pengembangan mencakup mengenai pengertian latihan dan pendidikan yaitu sebagai sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan umum bagi pegawai.
Dari defenisi diatas, istilah pengembangan mencakup mengenai pengertian latihan dan pendidikan yaitu sebagai sarana peningkatan keterampilan dan pengetahuan umum bagi pegawai.
Menurut Dalil S (2002 : 277) “ karir
merupakan suatu proses yang sengaja diciptakan perusahaan untuk membantu
karyawan agar membantu partisipasi ditempat kerja. Sementara itu
Glueck (1997 :134) menyatakan karir individual adalah urutan pengalaman yang
berkaitan dengan pekerjaan yang dialami seseorang selama masa
kerjanya. Sehingga karir individu melibatkan
rangkaian pilihan dari berbagai kesempatan, tapi dari
sudut pandang organisasi karir merupakan proses
regenerasi tugas yang baru.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karir adalah
suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam
kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan
sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu.
Andrew J.Dubrin (1982:197) mengemukakan bahwa “career
development, from the standpoint of the organization, is the personnel activity
which helps individuals plan their future career within the enterprise, in
order to help the enterprise achieve and the employee achieve maximum
self-development”.
Berdasarkan pendapat Andrew J. Dubrin di atas,
pengembangan karier adalah aktivitas kepegawaian yang membantu pegawai-pegawai
merencanakan karier masa depan mereka di perusahaan agar perusahaan dan pegawai
yang bersangkutan dapat mengembangkan diri secara maksimum.
Pengembangan karier merupakan tanggung jawab suatu organisasi
yang menyiapkan karyawan dengan kualifikasi dan pengalaman tertentu, agar pada
waktu dibutuhkan organisasi sudah memiliki karyawan dengan kualifikasi
tertentu. Sifatnya paternalistik, dari atas kebawah dan tersentralisasi.
Jadi yang dilakukan karyawan adalah bekerja sebaik
mungkin, mengikuti semua pelatihan yang diberikan, menunggu kesempatan kenaikan
jabatan dan biasanya menurut saja menduduki jabatan yang ditawarkan oleh
perusahaan.
Pengembangan karier tradisional pada umumnya
berupa kenaikan karier secara vertikal dari satu jenjang pekerjaan tertentu ke
jenjang berikutnya. Jadi seseorang diharapkan mendalami suatu bidang pekerjaan
tertentu kemudian menduduki jabatan manajerial.
Faktor-Faktor Pengembangan Karir Karyawan
a.
Sikap atasan, rekan sekerja, dan bawahan
Orang
yang berprestasi dalam bekerja namun tidak disukai oleh orang disekeliling
tempat ia bekerja, maka orang yang demikian tidak akan mendapat dukungan untuk
meraih karir yang lebih baik. Dengan kata lain, orang yang demikian tidak
dipakai dalam organisasi tersebut.
b. Pengalaman
Pengalaman
dalam konteks ini berkaitan tingkat golongan (senoritas) seorang pegawai. Dalam
mempromosikan para senior bukan hanya mempertimbangkan pengalaman saja tetapi
ada pemberian penghargaan terhadap pengabdiannya kepada organisasi.
c. Pendidikan
Faktor
pendidikan biasanya menjadi syarat untuk menduduki sebuah jabatan dan
mempengaruhi kemulusan karir seseorang. Semakin berpendidikan seseorang akan
semakin baik, atau dengan kata lain orang yang berpendidikan lebih tinggi akan
memiliki pemikiran yang lebih baik pula.
d. Prestas
Prestasi
dapat saja terjadi dari akumulasi pengalaman, pendidikan dan lingkungan kerja
yang baik. Namun prestasi yang baik tentunya merupakan usaha yang kuat dari
dalam diri seseorang, walaupun karena keterbatasan pendidikan, pengalaman,
dukungan rekan-rekan sekerja.
e. Faktor
Nasib
Faktor nasib juga turut
menentukan walaupun porsinya kecil, bahkan para ahli mengatakan faktor nasib
berpengaruh terhadap keberhasilan hanya sepuluh persen saja.
Tujuan Pengembangan Karier
1. Membantu
dalam Pencapaian Tujuan Individu dan Perusahaan
Pengembangan
karir membantu pencapaian tujuan perusahaan dan tujuan individu. Seorang
karyawan yang sukses dengan prestasi kerja sangat baik kemudian menduduki
posisi jabatan yang lebih tinggi, hal ini berarti tujuan perusahaan dan tujuan
invidu tercapai.
2. Menunjukan
Hubungan Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan
merencanakan karir karyawan dengan meningkatkan kesejahteraannya agar karyawan
lebih tinggi loyalitasnya.
3. Membantu
Karyawan Menyadari Kemampuan Potensi Mereka
Pengembangan
karir membantu menyadarkan karyawan akan kemampuannya untuk menduduki suatu
jabatan tertentu sesuai dengan potensi dan keahliannya.
4. Memperkuat
Hubungan antara Karyawan dan Perusahaan
Pengembangan
karir akan memperkuat hubungan dan sikap karyawan terhadap perusahaanya.
5. Membuktikan
Tanggung Jawab sosial
Pengembangan
karir merupakan suatu cara menciptakan iklim kerja yang positif dan karyawan
menjadi lebih bermental sehat.
6. Membantu
memperkuat Pelaksanaan Program-program Perusahaan
Pengembangan
karir akan membantu program-program perusahaan lainnya agar tujuan perusahaan
tercapai.
7. Mengurangi
Turn Over dan Biaya Kepegawaian
Pengembangan
karir dapat menjadikan turn over rendah dan begitu pula biaya kepegawaian
menjadi lebih efektif.
8. Mengurangi
Keusangan Profesi dan Manajerial
Pengembangan
karir dapat menghindarkan dari keusangan dan kebosanan profesi dan manajerial.
9. Menggiatkan
Analisis dari Keseluruhan Karyawan
Perencanaan
karir dimaksudkan mengintegerasikanperencanaan kerja dan kepegawaian.
10. Menggiatkan
Suatu Pemikiran (Pandangan) Jarak Waktu yang Panjang
Manfaat Pengembangan Karier
Bagi
organisasi pengembangan karier bermanfaat sebagai :
1.
Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan
2.
Meningkatkan kemampuan organisasi
3.
Mengurangi frustasi karyawan
4.
Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam
sebuah organisasi
5.
Meningkatkan nama baik organisasi
Bagi
karyawan pengembangan karier identik dengan keberhasilan, karena pengembangan
karier bermanfaat untuk dapat :
1.
Menggunakan potensi seseorang dengan
sepenuhnya
2.
Menambah tantangan dalam bekerja
3.
Meningkatkan otonomi
4.
Meningkatkan tanggung jawab
Pengembangan karir berhubungan dengan jarak
waktu yang pankang. Hal ini karena penempatan suatu posisi jabatan memerlukan
persyaratan dan kualifikasi yang sesuai dengan posisinya.
Metode Pengembangan Karir
Karyaan
Metode Off the Job Site (di
luar pekerjaan)
Pendidikan dan pelatihan
dengan menggunakan metode ini berarti karyawan sebagai peserta diklat ke luar
sementara dari kegiatan atau pekerjaannya. Kemudian mengikuti pendidikan dan
pelatihan, dengan menggunakan teknik-teknik belajar mengajar seperti lainnya.
Teknik yang dipakai dalam metode ini ada 2 macam, yakni:
Teknik Presentasi
Informasi
Teknik ini adalah menyajikan
informasi, yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan
baru kepada para peserta. Teknik ini antara lain:
a.
Ceramah Biasa, dimana pengajar (pelatih) bertatap muka
langsung dengan peserta. Peserta diklat pasif mendengarkan.
b.
Teknik Diskusi, dimana informasi yang akan disajikan disusun
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas yang harus dibahas dan
didiskusikan oleh para peserta aktif.
c.
Teknik Pemodelan Perilaku (behavior modeling), ialah salah
satu cara mempelajari atau meniru tindakan (perilaku) dengan mengobservasi dan
ditiru di proyeksikan dalam video tape.
d.
Teknik Magang, ialah pengiriman para karyawan dari suatu
organisasi ke badan-badan atau organisasi lain yang dianggap lebih maju, baik
secara kelompok maupun perorangan.
Metode-Metode Simulasi
Simulasi adalah suatu penentuan karakteristik atau perilaku
tertentu dari dunia riil sedemikian rupa, sehingga para peserta diklat dapat
merealisasikan seperti keadaan sebenarnya. Metode-metode simulasi ini mencakup
:
a.
Simulator Alat-alat, misalnya simulasi sumur pompa tangan
bagi pendidikan sanitasi.
b.
Studi Kasus (case study) dimana para peserta diklat diberikan
suatu kasus, kemudian dipelajari dan didiskusikan antara para peserta
diklat.
c.
Permainan Peranan (role playing) dimana para peserta
diminta untuk memainkan (berperan), bagian-bagian dari berbagai karakter
(watak) dalam kasus.
d.
Teknik Didalam Keranjang (in basket). Metode ini dilakukan
dengan memberi bermacam-macam persoalan kepada para peserta latihan.
Metode On the Job Site (di dalam pekerjaan)
1.
Pelatihan ini berbentuk penugasan pagawai-pegawai baru kepada
atau supervisor-supervisor yang telah berpengalaman (senior). Dimana pegawai
baru, itu minta kepada para pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing
atau mengajarkan pekerjaan yang baik kepada para pegawai baru.
2.
Bentuk lain dari on the job site adalah metode “rotasi”
pekerjaan. Metode ini umumnya dilakukan pegawai-pegawai yang sudah lama.
Kemudian akan dipindahkan tugasnya baik secara vertikal (dipromosikan) maupun
secara horizontal (ke bagian atau tugas lain yang sederajat dengan pekerjaan
sekarang).
beberapa
proses atau kegiatan yang harus dilakukan dalam upaya mengembangkan program
pelatihan dan pendidikan yang efektif adalah:
a. Analisis
Kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan
Tahap ini mencakup 3 jenis analisis, yaitu
:
1.
Analisis organisasi, yang
pada hakikatnya menyangkut pertanyaan: dimana atau bagaimana didalam organisasi
atau institusi ada personal yang memerlukan pelatihan.
2.
Analisis pekerjaan (job
analysis), yang antara lain menjawab pertanyaan: apa yang harus diajarkan atau
diberikan dalam diklat, agar para karyawan yang bersangkutan mampu melakukan
pekerjaan secara efektif.
3.
Analisis pribadi, yang
menjawab pertanyaan: siapa yang membutuhkan pendidikan dan pelatihan macam
apa.
b. Menetapkan Tujuan
Tujuan pendidikan dan pelatihan pada hakikatnya ialah
perumusan kemampuan yang diharapkan dari diklat tersebut. Dasar untuk menyusun
tujuan diklat ini adalah hasil dari analisis kebutuhan pelatihan yang telah
dilakukan.
c. Pengembangan Kurikulum
Yaitu mengidentifikasikan materi-materi atau bahan-bahan
pelajaran yang akan diberikan dalam pendidikan atau pelatihan. Kemudian
dilakukan identifikasikan waktu yang diperlukan untuk tiap-tiap materi atau
topik/sub topik yang lebih terinci. Setelah itu ditentukan metode belajar
mengajar yang bagaimana yang akan dipakai, serta alat bantu belajar mengajar
yang diperlukan dalam diklat tersebut.
d. Persiapan Pelaksanaan Diklat
Sebelum pendidikan dan pelatihan dilaksanakan, terlebih
dahulu dilakukan persiapan, yang pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan
administrasi, antara lain:
1.
Menyusun silabus dan jadwal diklat (penjabaran
kurikulum kedalam kegiatan pembelajaran).
2.
Pemanggilan dan seleksi peserta.
3.
Menghubungi para pengajar.
4.
Penyusunan materi diklat serta penyediaan
bahan-bahan referensi.
5.
Penyiapan tempat, akomodasi peserta, dan
sebagainya.
e. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan
diklat, antara lain adanya penanggung jawab harian, adanya monitoring
pelaksanaan diklat melalui evaluasi harian, adanya alat-alat bantu yang
diperlukan.
f. Evaluasi
Setelah berakhirnya pendidikan dan pelatihan,
dilakukan evaluasi, yang mencakup:
Evaluasi terhadap proses, yang meliputi:
a.
Organisasi penyelenggaraan
diklat, misalnya: administrasi, konsumsinya, ruangannya, para petugasnya, dan
sebagainya.
b.
Penyampaian materi diklat,
masalnya: relevansinya, kedalamnya, pengajarnya, dan sebagainya.
Evaluasi terhadap hasilnya, yang mencakup
evaluasi sejauh mana materi yang diberikan itu dapat dikuasai atau diserap oleh
peserta diklat dan apakah ada peningkatan kemampuan atau keterampilan,
pengetahuan, dan sikap dari para peserta diklat.
Petunjuk-Petunjuk Manajemen Pengembangan Karir Karyawan
a. Menunjukan
wewenang pekerjaan, anda memperlihatkan cara melaksanakan pekerjaan yang sulit
dengan baik karena kemampuan anda yang ingin ditunjukan kepada para pekerja.
b. Menolong
pemimpin anda berhasil. Tindakan anda juga pada saatnya nanti akan diteliti
oleh pimpinan anda.
c. Berkas-berkas
prestasi anda. Apa yang telah anda capai akan dicatat untuk dipelihara dan
dinilai apabila dipertimbangkan untuk dipromosikan naik jabatan.
d. Mencari
penyokong, pelindung atau penasehat, banyak orang penting yang berkedudukan
tinggi diperusahaan yang akan menolong anda naik jabatan.
e.
Banyak cara untuk mencapai promosi itu, yaitu
kesempatan kerja, tugas-tugas pekerjaan lebih baik disukai yang bukan dimiliki
oleh perusahaan.
f.
Jika anda bermaksud untuk berhasil di usia 35
tahun lebih daripada itu tidak baik karena untuk menghindari pekerjaan itu
selalu berpindah-pindah.
g.
Biasakan mencalonkan diri, mendiamkan diri
tidak selalu baik. Memberitahukan pencalonan anda dapat memberikan manfaat.
h.
Bekerja keras untuk mencapai kedudukan yang
lebih tinggi.
Seorang manajer harus sadar akan kedudukannya yang merupakan contoh dari semua tingkah lakunya dalam bentuk kepribadiaanya atau perangainya, kualitas dan kuantitas kerja dan hubungan dengan sesame pekerja lainnya. Manajer atau karyawan khususnya kebanyakan bekerja hanya dengan penampilan dan bersikap dalam hubungan pekerja. Dorongan semangat lebih disukai daripada tindakan hukum. Contoh, seorang manajer mungkin menunjukan bagaimana mengurangi stress individu. Ini adalah bentuk nyata yang dihadapi dalam kehidupan kariernya, dalam ratusan bahkan ribuan kasus yang dihadapi para karyawan dalam suatu organisasi.
Satu hal yang penting diketahui organisasi yang
sudah maju dan sumber-sumber masyarakat yang dapat membantu mencapai tujuan
dalam hubungan kerja.
Peran Organisasi dalam Perencanaan dan Pengembangan Karier
Perencanaan karier merupakan
usaha pengembangan sumber daya manusia. Keterlibatan organisasi guna mendukung
perencanaan karir ini adalah suatu keharusan. Dukungan dan dorongan
organisasi/perusahaan bisa berupa:
1. Pendidikan karir
Karyawan
harus memahami dan menyadari bahwa pendidikan karir merupakan hal penting untuk
memacu karier, motivasi dan menyadarkan karyawan akan karier yang dapat diraih
dalam organisasi. Karier yang macet biasanya disebabkan berbagai faktor seperti
ketidaktahuan, motivasi yang rendah, kencenderungan menghindari tantangan dan
rasa puas terhadap apa yang sudah ada, dan sebagainya. Bentuk pendidikan ini
bermacam-macam seperti seminar, workshop, lokalkarya, pendidikan edukatif
simulasi dan sebagainya.
2. Data informasi tentang jenjang
karier pada organisasi
Data
informasi yang digunakan seperti uraian jabatan, persyaratan jabatan dan
standar kerja sehingga karyawan dapat merumuskan karier yang dijalankan melalui
jalur karier dalam organisasi.
3. Bimbingan karier
Upaya bimbingan karier ini
untuk menentukan karier yang paling tepat bagi karyawan yang dilakukan melalui
penyadaran minat dan kemauan untuk memilih jalur karier yang tepat. Hal ini
bisa dilakukan dengan jalur karier karyawan.
Masalah terpenting bagi
kebanyakan orang bekerja di jaman sekarang adalah memperoleh kepuasaan kerja
dan merasa member kontribusi yang berarti kepada perusahaan atau organisasinya.
Perasaan inilah yang ada dalam benak karyawan. Persepsi masyarakat tentang
karier ideal pun sangat bervariasi ada yang ingin cepat sampai ke puncak ada
yang mengikuti jenjang karier yang sesuai dengan jalur karier organisasi. Ada
juga yang bersikap pasif dan menyerahkan segalanya pada manajemen. Namun saat
ini karyawan jeli terhadap alternative yang terbentang di depan. Kini mereka
tidak sungkan untuk berpindah-pindah perusahaan dan untuk keperluan tersebut
tersebut mereka memiliki akses informasi yang cukup besar.
Para karyawan sekarang ini
banyak yang menghindari cara-cara tradisional dalam berkarier. Banyak yang
bekerja hanya sebagai tenaga paruh waktu atau sebagai tenaga kontrak, bahkan
ada yang bekerja di beberapa perusahaan sekaligus. Hal ini akan menimbulkan
rasa percaya diri yang kuat pada karyawan.
Kemandirian menjadi faktor penting
dalam mengembangkan karier. Beberapa decade silam, perusahaan dan organisasi
sangat dominan dalam menentikan karier seseorang. Sekarang semua itu tinggal
mitos kini seseorang bisa saja bekerja di tiga atau lebih perusahaan dengan
menyandang beberapa jabatan sekaligus, dengan berbagai keterampilan yang
menunjang.
Peran Karyawan dalam Perencanaan dan Pengembangan Karir
Dalam uraian di atas telah dibahas
tentang peran organisasi dalam perencanaan karier seorang karyawan. Sementara
karyawan sendiri harus memiliki tindakan atau sikap yang dapat mendorong
kepentingan perencanaan dan pengembangan kariernya sendiri disampiong bantuan
dari pihak lain. Untuk itu,beberapa sikap yang menjadi upaya pengembangan
karier adalah:
1.
Meningkatkan untuk kerja
Pengambilan
keputusan dipakai sebagai dasar menduduki sebuah jabatan. Sememtara unjuk kerja
yang buruk akan mempersempit peluang karyawan dalam nmenapaki jalur kariernya.
2. Kemampuan
individu
Menunjukkan
kemampuan potensi kepada manajer sehingga karyawan berhak dan layak melakukan
pekerjaaan yang akan ditugaskan. Baik dilakukan lewat laporan,unjuk kerja,
prestasi kemampuan kerja dengan tim. Tanpa terlibat dalam unjuk kerja yang baik
maka tidak akan terlihat kemampuan karyawan dalam sebuah pekerjaan.
3. Mengundurkan
diri
Mengundurkan
diri dari organisasi atau perusahaan bisa menjadi pilihan bagi karyawan apabila
karyawan menganggap bahwa jalur kariernya menganggap kemacetan dan tidak bisa
berkembang. Barang kali,dengan pindah ke tempat lain,karyawan akan mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan yang lebih untuk mengembangkan karier pribadinya.
4. Mencari
konsultan/mentor
Karyawan
dapat mencari bimbingan karier secara informal dengan tenaga konsultan atau
mentor untuk membantu karyawan dalam mengembangkan karier seperti promosi,
transfer, mutasi, pendidikan dan pelatihan.
5. Meningkatkan
keterampilan pribadi
Karyawan
berupaya meningkatkan keterampilan pribadi dengan mencari kesempatan atau
peluang mengikuti program pelatihan dan pengembangan, kursus, pendidikan lanjutan
yang dapat membantu pengembangan karier.
6. Memiliki
semangat kompetisi
Karyawan
harus mempunyai semangat kompetisi yang positif dengan rekan kerja sehingga
dapat dijadikan dasar untuk selalu dapat mengembangkan diri lewat keterampilan
baru yang terus diasah.
7. Menjaga
hubungan dengan organisasi/perusahaan
Dengan memahami seluruh
aktivitas, struktur, bagian misi, tujuan dan sasaran organisasi, diharapkan
tumbuh kecintaan kepada perusahaan sehingga loyalitas karyawan dapat tumbuh.
Dengan demikian karywan akan berusaha menyelaraskan tujuan pribadi dan tujuan
perusahaan sehingga keduanya dapat membina hubungan dengan baik.
2.8. Bentuk Pengembangan Karir Karyawan
Bagaimana suatu perusahaan
menentukan bentuk pengembangan karier yang akan dijalankan, tergantung pada
kebutuhan dan kebijakan masing-masing perusahaan. Pada umumnya perusahaan
mengaplikasikan program pengembangan kariernya dalam bentuk :
a. Pendidikan dan
Pelatihan
Pendidikan dan pelatihan merupakan
upaya untuk mengembangkan sumber daya manusia, terutama untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kepribadian manusia. Pendidikan pada umumnya
berkaitan dengan usaha untuk meningkatkan keahlian atau kecakapan manajerial
karyawan dalam suatu instansi atau organisasi, sedangkan pelatihan lebih
berkaitan dengan peningkatan kemampuan atau keterampilan karyawan dalam bidang
operasional. Pendidikan dan pelatihan dapat dipandang sebagai salah satu bentuk
investasi. Oleh karena itu setiap organisasi atau instansi yang ingin
berkembang harus memperhatikan masalah pendidikan dan pelatihan bagi
karyawannya.
Pentingnya
program pendidikan dan pelatihan bagi suatu organisasi atau perusahaan
1.
Karyawan yang menduduki suatu jabatan tertentu
dalam perusahaan, belum tentu mempunyai kemampuan yang sesuai dengan
persyaratan yang diperlukan dalam jabatan tersebut. Oleh karena itu karyawan
perlu penambahan kemampuan yang mereka perlukan.
2.
Kemajuan ilmu dan teknologi akan berpengaruh
terhadap suatu perusahaan atau organisasi, jabatan yang dulu belum diperlukan
sekarang menjadi diperlukan. Kemampuan orang yang akan menduduki jabatan
tersebut kadang-kadang tidak ada, dengan demikian diperlukan penambahan atau
peningkatan kemampuan yang diperlukan oleh jabatan tersebut.
3.
Bila suatu perusahaan atau organisasi ingin
berkembang, maka promosi merupakan suatu keharusan karena promosi dapat
meningkatkan produktivitas kerja seorang karyawan. Kadang-kadang kemampuan
karyawan yang akan dipromosikan masih belum cukup untuk menduduki jabatan
tertentu, untuk itulah diperlukan pendidikan dan pelatihan.
4.
Pada masa sekarang baik instansi swasta maupun
pemerintah merasa terpanggil untuk menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi
para karyawannya agar diperoleh efektifitas danefisiensi kerja.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai dengan mengadakan pendidikan dan :
1. Memperbaiki
kinerja, memutakhirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi
2. Mengurangi
waktu belajar bagi karyawan baru supaya, menjadi karyawan yang kompeten
3.
Membantu memecahkan masalah operasional
4.
Mempersiapkan karyawan untuk promosi
5.
Memenuhi kebutuhan-kebutuhan pertumbuhan
pribadi”.
Pendidikan dan pelatihan dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar bagi para karyawan. Hal ini perlu terus-menerus dilakukan karena pada hakekatnya pendidikan seseorang itu tidak pernah berakhir. Selalu ada sesuatu untuk dipelajari. Pendidikan dan pelatihan akan terus mendorong karyawan untuk bekerja terus dengan sebaik-baiknya dan membantu menambah hasil pekerjaannya.
b. Promosi
Istilah promosi dalam manajemen
sumber daya manusia, dapat diartikan sebagai kemajuan seorang karyawan pada
suatu tugas yang lebih baik, dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih
berat, martabat atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan
terutama tambahan pembayaran upah atau gaji. Syarat waktu, tempat, atau
syarat-syarat kerja lainnya dapat juga merupakan ciri dari “tugas yang lebih
baik”, dimana seorang karyawan mendapat promosi, tetapi jika tugas tidak mengandung
kecakapan atau tanggung jawab yang lebih besar serta pembayaran yang lebih
tinggi, maka ini bukan merupakan promosi.
Dasar atau syarat promosi
tidaklah mutlak sama untuk setiap jabatan karena kemampuan yang diperlukan
untuk menduduki suatu jabatan tidak sama meskipun hal itu untuk jabatan yang
sejenis. Ada beberapa syarat dalam promosi, yaitu :
1.
Pengalaman atau senioritas
Pengalaman yang lebih banyak diharapkan akan memberikan
kemampuan yang lebih baik atau tinggi dan ide yang lebih banyak pula.
2. Tingkat
pendidikan
Perusahaan
perlu mensyaratkan jenjang pendidikan minimal bagi seorang karyawan untuk dapat
dipromosikan pada jabatan tertentu. Karyawan yang pendidikannya lebih tinggi
diharapkan memiliki pemikiran yang lebih baik.
3. Loyalitas
Loyalitas
yang tinggi pada perusahaan diharapkan dapat mempertinggi pula rasa tanggung
jawab dan disiplin karyawan.
4. Tanggung
jawab
Tanggung
jawab merupakan syarat yang penting karena dalam bekerja diperlukan adanya rasa
tanggung jawab dari pekerja, agar hasil dari pekerjaan tersebut baik dan
memuaskan.
5. Kejujuran
Kejujuran
merupakan syarat yang tak kalah pentingnya karena kejujuran akan membuat
seseorang dipercaya untuk melakukan suatu tugas atau tanggung jawab.
6. Prestasi
kerja
Pada
umunya setiap perusahaan memakai prestasi kerja sebagai syarat utama dalam
suatu kenaikan jabatan atau promosi.
7. Inisiatif
dan kreatif
Karyawan
dengan daya inisiatif dan kreatif yang tinggi akan mampu memunculkan ide-ide
yang segar dan berisi, hal ini akan sangat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan.
8. Kepandaian
bergaul
Dalam hal ini mencakup pula
kepandaian dalam hal berkomunikasi. Karyawan harus mampu berkomunikasi dengan
baik karena komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia
maupun organisasi.
c. Mutasi
Mutasi atau
pemindahan adalah kegiatan untuk memindahkan karyawan dari suatu pekerjaan ke
pekerjaan lain yang dianggap setingkat atau sejajar. Dalam hal ini mutasi
dimaksudkan untuk menghindarkan setiap usaha untuk menaikkan atau menurunkan
jabatan karyawan tanpa mengindahkan prosedur yang telah ditetapkan untuk
perubahan-perubahan yang efektif.
Seperti halnya dengan promosi, mutasi dimaksudkan untuk menempatkan pegawai atau karyawan dalam jabatan-jabatan, dimana mereka dapat memperoleh kepuasan kerja yang lebih besar dan membantu kegiatan mereka terhadap organisasi.
Seperti halnya dengan promosi, mutasi dimaksudkan untuk menempatkan pegawai atau karyawan dalam jabatan-jabatan, dimana mereka dapat memperoleh kepuasan kerja yang lebih besar dan membantu kegiatan mereka terhadap organisasi.
Tujuan mutasi :
1) Persiapan untuk promosi
2) Untuk menempatkan orang yang
tepat pada jabatan yang tepat
3) Meningkatkan kerjasama kelompok
4) Meningkatkan semangat dan
gairah kerja karyawan
5) Melaksanakan kebijakan dan
peraturan

Komentar
Posting Komentar