HUTAN MANGROVE (Pengertian, Potensi, dan Manfaat)
Pengertian
Hutan Mangrove
Hutan mangrove adalah
suatu ekositem
hutan yang terdiri dari kelompok
pepohonan yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu
ciri tanaman mangrove memiliki akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan
mangrove terlihat seperti hamparan semak belukan yang memisahkan daratan dan
lautan. Kata mangrove berasal dari kata mangue (bahasa
Portugis) yang berarti tumbuhan, dengan grove (bahasa Inggris) yang berarti
belukar.
Hutan mangrove adalah
suatu kelompok jenis tumbuhan berkayu yang tumbuh di sepanjang garis pantai
tropis dan subtropis yang terlindung dan memiliki semacam bentuk lahan pantai
dengan tipe tanah anaerob atau tanah dengan kadar oksigen terbatas(baca: jenis-jenis
tanah).
Hutan mangrove
memiliki ciri-ciri khas yang tidak dimiliki oleh hutan lain, diantaranya:
·
Tidak terpengaruh
iklim
·
Hutan tidak mempunyai
struktur tajuk
·
Tanah rendah pantai
·
Jenis-jenis pohonnya
biasanya terdiri dari api-api (Avicenia sp.), pedada (Sonneratia sp.),
bakau (Rhizophora sp.), lacing (Bruguiera sp.), nyirih (Xylocarpus
sp.) nipah (Nypa sp.).
Perlu diingat bahwa
ada perbedaan antara istilah mangrove dan bakau yang banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Padalah mangrove dan bakau merupakan dua istilah berbeda.
Bakau merupakan istilah bahasa Indonesia juga Malaysia yang mengacu pada salah
satu jenis tanaman yang aada di hutan mangrove, biasanya berasal dari
genus Rhizophora. Sedangkan istilah mangrove mengacu pada semua
jenis tanaman yang tumbuh di sekitar garis pantai dan bisa hidup di lingkungan yang bersalinitas
tinggi. Termasuk di dalamnya berbagai jenis pohon yang disebut bakau tadi
(baca: ciri-ciri
hutan bakau, fungsi hutan
bakau).
Fungsi
dan Manfaat Hutan Mangrove
Manfaat dan
fungsi Hutan
Mangrove dari berbagai sudut pandang
baik itu manfaat secara ekologi, manfaat secara ekonomi, manfaat secara fisik,
manfaat secara biologi, dan manfaat secara kimia, juga manfaat secara sosial
sangat dirasakan dalam kehidupan masyarakat pesisir. Penelitian-penelitian
telah banyak dilakukan dan membuktikan bahwa hutan mangrove memegang peranan
penting bagi kehidupan pesisir. Adapun manfaat hutan mangrove dan fungsi
tersebut dapat dirangkum sebagai berikut:
1.
Habitat satwa langka
Hutan mangrove sering
menjadi habitat jenis-jenis satwa liar. Lebih dari 100 jenis burung hidup di
ekosistem hutan mangrove ini, dan daratan lumpur yang luas berbatasan dengan
hutan mangrove merupakan tempat mendaratnya ribuan burung pantai, termasuk
jenis burung langka Blekok Asia (Limnodrumus semupalmatus). Selain itu
banyak juga satwa lain yang biasanya terdapat di hutan mangrove seperti kera
ekor panjang, kera muka putih, dan satwa-satwa air laut seperti udang,
kepiting, moluska, termasuk reptil seperti jenis buaya Caiman crocodilus (Largarto
cuajipal).
Terdapat pula
hewan-hewan menyusui lainnya termasuk Harimau Royal Bengal (Panthera tigris),
macan tutul (Panthera pardus) dan kijing bintik (Axis axis), babi–babi
liar (Sus scrofa) dan Kancil (Tragulus sp.), berang-berang (Aonyx
cinera dan Lutra sp.) umum terdapat di hutan mangrove
namun jarang terlihat. Sedangkan Lumba-lumba seperti lumba-lumba Gangetic (Platanista
gangetica) dan lumba-lumba biasa (Delphinus delphis) juga umum
ditemukan di sungai-sungai hutan mangrove, yaitu seperti Manatees (Trichechus
senegalensis dan Trichechus manatus latirostris) dan
Dugong (Dugong dugon), meskipun spesies-spesies ini pertumbuhannya
jarang dan pada beberapa tempat terancam mengalami kepunahan.
2.
Perlindungan terhadap bencana alam
Hutan mangrove dapat
mencegah bencana alam, karena salah satu fungsi utama hutan mangrove adalah
untuk melindungi garis pantai dari abrasi dan meredam gelombang besar termasuk bencana
alam gelombang besar seperti tsunami (baca: penyebab
tsunami). Selain itu vegetasi pada hutan
mangrove dapat melindungi tanaman pertanian
lahan basah dan lahan kering atau
vegetasi alami lain dari kerusakan akibat badai atau angin yang bermuatan garam
melalui proses filtrasi.
3.
Pengendapan lumpur dan penambah unsur hara
Sifat fisik tanaman
yang terdapat pada hutan mangrove membantu proses pengendapan lumpur dimana hal
ini berhubungan erat dengan penghilangan racun dan unsur hara air yang
seringkali terikat pada partikel lumpur itu sendiri. Dengan hutan mangrove,
kualitas air laut terjaga dari endapan lumpur akibat erosi
tanah dan abrasi pantai (baca: abrasi dan
erosi)
4.
Penambah unsur hara
Sifat fisik hutan
mangrove salah satunya adalah cenderung memperlambat aliran jenis-jenis
air karena kerapatan setiap pohon dan
akarnya, sehingga membut banyak lumpur mengendap. Pengendapan lumpur ini
tentu saja sangat bermanfaat bagi hutan mangrove karena banyak lumpur yang
terbawa dari areal persawahan sehingga banyak yang lumpur mengandung unsur hara
yang dapat dimanfaatkan oleh semua spesies tanaman di hutan mangrove.
Banyak racun yang
memasuki ekosistem perairan dalam keadaan terikat pada permukaan lumpur atau
terdapat di antara kisi-kisi molekul-molekul partikel air. Racun-racun ini
mungkin terangkut dari wilayah daratan melalui perairan seperti dari limbah dan
sampah (baca: pemanfaatan
sampah dan limbah) dan akan berakhir
di lautan lepas. Beberapa spesies tanaman di dalam Hutan Mangrove dapat
membantu proses penambatan racun yang dibawa dari wilayah daratan ini secara
aktif.
6.
Sumber plasma nutfah
Plasma nutfah yang
merupakan salah satu kekayaan alam berharga dari kehidupan sangat besar
manfaatnya baik bagi perbaikan jenis-jenis satwa komersial maupun untuk
memelihara populasi kehidupan liar itu sendiri di masa depan sebagai pendukung
kemajuan teknologi ilmu pengetahuan dan untuk mendukung pembangunan suatu
daerah.
7.
Rekreasi dan Pariwisata
Hutan mangrove
memiliki nilai estetika, baik faktor alamnya maupun kehidupan yang ada di
dalamnya. Hutan mangrove memberikan objek wisata yang berbeda dengan objek
wisata lainnya. Karakteristik hutan yang berada di peralihan antara darat dan
laut dianggap para penikmat wisata sebagai hal yang unik sehingga menjadi salah
satu keunggulan
hutan mangrove.
Kegiatan wisata di
area hutan mangrove disamping mampu menumbuhkan perekonomian masyarakat sekitar
dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha di sekitar
area ekosistem
hutan dan ekosistem
pantai, juga mampu menjaga keseimbangan
lingkungan dan ekosistem hutan, khususnya hutan mangrove.
8.
Sarana pendidikan dan penelitian
Hutan mangrove
dimanfaatkan dalam upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai
negara dengan area hutan mangrove paling besar di dunia, Indonesia tentu
membutuhkan laboratorium lapang yang baik untuk kegiatan penelitian dan
pendidikan, maka dari itu hutan mangrove digunakan sebagai salah satu sarana
agar kegiatan pendidikan yang berhubungan dengan ekologi.
9.
Penyerap Karbon
Menurut penelitian,
satu hektar hutan mangrove dapat menyerap 110kg karbon dan sepertiganya
dilepaskan berupa endapan organik di lumpur. Proses fotosintesis yang mengubah
karbon anorganik dalam bentuk dioksida menjadi bentuk karbon organik dalam
bentuk bahan vegetasi.
Pada sebagian
besar ekosistem
hutan, bahan ini membusuk dan
melepaskan karbon kembali ke atmosfer (baca: fungsi
atmosfer, lapisan
atmosfer) sebagai karbon diaoksida (CO2).
Akan tetapi hutan mangrove justru mengandung sejumlah besar bahan organik yang
tidak membusuk. Karena itu, hutan mangrove lebih berfungsi sebagai penyerap
karbon dibandingkan sebagai sumber pelepas karbon karena tumbuhan di hutan
mangrove memiliki banyak daun sehingga lebih berpotensi menyerap karbon dalam
jumlah yang banyak dibanding dengan tumbuhan lain.
10.
Memelihara iklim mikro
Evapotranspirasi
hutan mangrove mampu menjaga kelembaban dan curah hujan kawasan tersebut
(baca: alat pengukur
curah hujan), sehingga iklim di
sekitar daerah dengan hutan mangrove akan terjaga iklim mikro yang mana
bergantung terhadap beberapa faktor seperti suhu, kelembaban, angin, dan cahaya
matahari. Iklim mikro sendiri merupakan faktor kondisi fisik iklim yang
mempengaruhi suatu daerah relatif kecil, hanya beberapa puluh meter atau bahkan
hanya beberapa meter. Kondisi ini terdapat di perut bumi, atau di bawah kanopi
pepohonan. Iklim mikro para hutan mangrove juga dipengaruhi oleh angin,
topografi bahkan vegetasi yang ada pada hutan mangrove tersebut.
11.
Menumbuhkan pulau dan menstabilkan pantai
Salah satu peran dan
sekaligus manfaat ekosistem
hutan mangrove adalah adanya
sistem perakaran mangrove yang sangat kompleks dan rapat, selain itu lebatnya
akar tumbuhan di hutan mangrove dapat memerangkap sisa-sisa bahan organik dan
endapat yang terbawa air laut dari bagian daratan (baca: ekosistem air
laut). Proses ini menyebabkan air laut terjaga
kebersihannya dan dengan demikian memelihara kehidupan rumput laut
maupun terumbu karang. Karena proses inilah maka mangrove seringkali
menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu ke waktu.
Pertumbuhan mangrove
memperluas batas ekosistem
pantai dan memberikan kesempatan
bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayang daratan. Akar
pepohonan di hutan mangrove juga menjaga pinggiran pantai dari bahaya erosi tanah dan abrasi pantai. Selain itu buah vivipar yang ada pada hutan mangrove
sering terbawa arus pantai dan tersebar menjadi hutan mangrove di habitat yang
baru . Dalam kurun waktu yang panjang habitat baru ini dapat meluas menjadi
pulau sendiri.
12.
Melindungi dan memberi nutrisi
Hutan mangrove
memproduksi nutrisi yang dapat menyuburkan perairan laut, baik anorganik maupun
nutrisi organik. Dengan rata-rata produksi primer hutan mangrove yang tinggi,
hutan mangrove dapat menjaga keberlangsungan populasi ikan, kerang, dan hewan
air payau lainnya. Hutan mangrove menjadi tempat perkembangbiakan dan
pembesaran bagi beberapa jenis hewan seperti udang, kepiting, dan ikan air
payau.
Potensi Sumber Daya Alam Kelautan Indonesia
Indonesia
memiliki tingkat keragaman spesies padang lamun tertinggi di dunia, dengan luas
30.000-60.000 km2. Padang lamun memiliki nilai ekologis dan ekonomis paling
tinggi di antara ekosistem lainnya seperti terumbu karang, rumput laut dan
hutan mangrove. Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman terumbu
karang tertinggi di dunia, makanya kita bisa tergabung dalam Coral
Triangle Initiative (CTI). Keren banget, yaa...
Negara-negara lain yang tergabung dalam kelompok ini adalah Malaysia, Papua Nugini,
Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste. Selain potensi di bawah laut, di
daratan juga ada hutan mangrove. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai
33.000 km2, kurang lebih 21,7% dari total luasan hutan mangrove di dunia.
Ada banyak manfaat laut bagi kehidupan, dan beberapa diantaranya tidak
pernah terpikirkan berperan sangat vital bagi manusia.
1) Penghasil Oksigen
Oksigen atau O2 adalah gas yang diperlukan manusia untuk bernafas dan
tetap hidup. Tanpa menghisap gas ini, manusia akan mati.
2) Mengurangi Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
3) Sumber Pangan
Ikan. Udang. Cumi-cumi. Rumput laut. Semua adalah bukti satu lagi
manfaat laut bagi kehidupan manusia yang lain, yaitu sebagai sumber pangan.
4) Sumber Energi Yang Tak Terhingga Besarnya
Belum banyak digali tetapi banyak negara yang memiliki laut yang luas
menyadari bahwa ada satu lagi manfaat laut bagi kehidupan manusia, yaitu
sebagai sumber energi.
Pengelolaan Pertambangan dan Energi
Seluruh
perairan Indonesia punya potensi mineral laut yang sangat besar. 70% potensi
minyak bumi dan gas bumi milik Indonesia terletak di wilayah pesisir dan lepas
pantai. Wilayah laut Indonesia juga kaya akan mineral seperti emas, perak,
timah, mangan, pasir kuarsa, monazite, zircon, nodul-mangan, kromit, dan bijih
besi. Selain mineral-mineral tersebut, di laut Indonesia juga terdapat potensi
nonmigas yang tinggi. Arus laut, gelombang, pasang surut, hingga suhu dapat
digunakan sebagai energi terbarukan dan ramah lingkungan. Salah satu contoh
penggunaannya adalah ocean thermal energy conversion (OTEC).
Manfaat Pertambangan
:
Pengrauh
pertamabangan bukan hanya pertambahan devisa bagi negara tetapi dampak langsung
dari pertambangan bagi masyarakat sekitar juga sangat besar. Yang dirasakan
masyarakat sekitar tambang paling berarti adalah mengenai terbukanya lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekita
3. Munculnya
pencemaran lingkungan yang lebih besar.r sehingga menjadi salah satu pemicu
bangkitnya ekonomi masyarakat. Akses ddan infastruktur yang dibagun sebagai
respon perusahaan pertambangan terhadap masyarakat dengan pembanguna
infrastruktur akan meningkatkan fasilitas yang ada di sekeliling, petambangan
juga akan mereklamasi bekas tambannya sehingga dapat dimanfaatkan kembali alam
di sekitar pertambangan. Di pertambangan juga memberikan perhatian kepada
bidang pendidikan seperti beasiswa dan bantuan pada pasyarakat sekitar bahkan
membantu memperbaiki fasilitas pendidikan yang sudah ada. Petambangan juga
bertanggu jawab menjaga kelestaria alam sekitar dengan mebantu manjaga alam
dengan cara melakukan penambanga dengan rahma lingkungan dan ikit bersama
menajaga alam sehingga terciptanya kondisi sekitar pertambangan dengan aman dan
nyaman, hal ini sangan bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk memperoleh
manaaf dari hadirnya suatu perusahaan pertambangan di daera mereka.
Kerugian
pertambangan:
1. Pekerja
langsungdipengaruhi oleh keadaan cuaca, sehingga efisiensi kerja menurun begitu
juga dengan lainnya
2. Timbul
masalah dalam mencari tempat pembuangan limbah
3. Munculnya
pencemaran lingkungan yang lebih besar.
4. Hilangnya
beberapa satwa karena lahan digunakan untuk aktivitas pertambangan

Komentar
Posting Komentar